Minggu, 28 April 2013

Taman Kampus Yang Indah



Dalam setiap pembangunan suatu tempat pasti ada dua unsur  yang ada di dalamnya yaitu bangunan/gedung dan lahan kosong/ruang terbuka yang ada di sekitarnya bangunan tersebut. Entah lahan kosong itu akan dibuat jalan untuk keluar-masuk menuju bangunan atau sebuah taman yang akan memberi keindahan pada bangunan itu, atau mungkin kedua-duanya. Begitu juga dengan kampus yang tak lepas dari beberapa gedung yang dihubungkan dengan jalan dan di sekitarnya terdapat taman.
Membahas tetang gedung kampus mungkin sudah banyak dibicarakan semua orang, akan tetapi saya akan membahas tentang taman di sekitar wilayah kampus UNNES. Adanya suatu taman di wilayah kampus dapat memberikan nilai positif karena fungsinya sebagai ruang terbuka hijau dan sebagai ruang sosial dimana semua masyarakat kampus dapat berkumpul melakukan kegiatan atau yang lebih dikenal sebagai tempat refreshing. Keberadaan taman-taman yang ada di UNNES sebenarnya belum dimanfaatkan secara maksimal walaupun dibeberapa titik sudah dimanfaatkan secara maksimal tetapi di titik lain seperti taman dekat gerbang utama UNNES dan taman dekat Koperasi Mahasiswa kesannya seperti hutan karena hanya terdapat pohon-pohon saja tidak seperti taman lainnya yang yang terdapat beberapa jenis tanaman, itu pun belum di titik lain yang dibiarkan begitu saja. Jika tiap-tiap fakultas mempunyai taman sendiri yang dikelola secara maksimal justru menambah keindahan dan bisa menjadi identitas masing-masing fakultas. Misalnya taman di tiap-tiap fakultas diberi patung sebagai ciri khas fakultas tersebut dan dibangun sebuah kolam sederhana jika memiliki lahan yang cukup luas.
Mendesain suatu taman tidak perlu memakan biaya yang terlalu banyak dan bukan hal yang sulit daripada mendesain ulang suatu gedung. Di dalam taman yang akan dibuat sebaiknya tidak hanya satu jenis tanaman saja mungkin beberapa jenis tanaman seperti bunga akan mempercantik keadaan taman itu, penambahan bahan bangunan atau bebatuan yang bervariasi juga bisa digunakan dalam mendesain taman, dan diusahakan tanah tidak dibiarkan kosong tanpa tanaman lebih baik diberi rumput agar terlihat lebih hijau.

Pemanfaatan lahan kosong sebagai ruang terbuka hijau harus diupayakan secara maksimal sehingga dapat memberi hubungan timbal-balik antara manusia dengan lingkungan. Salah satunya menciptakan taman kampus yang indah akan memberi rasa nyaman dan sehat terhadap lingkungan sekitar serta masyarakat kampus yang menikmatinya.

Kamis, 25 April 2013

Green Campus and Green Architecture


Kesadaran manusia menciptakan gerakan hijau merupakan hal yang diupayakan semua orang untuk menyelamatkan bumi. Menciptakan lingkungan yang sehat, nyaman, dan ramah lingkungan harus diikuti dengan tindakan nyata. Langkah ini sudah mulai banyak dilakukan oleh beberapa kampus perguruan tinggi di dunia tak terkecuali di Indonesia. Mewujudkan “Green Campus” yaitu lingkungan kampus yang sehat, nyaman, dan ramah lingkungan merupakan langkah konservasi yang dilakukan kampus UNNES saat ini. Konsep green yang dimaksud mencakup beberapa hal, yakni green planning dan design, green open space, green waste, green transportation, green water, green energy, green building, bahkan green community.
Saya akan membahas dua hal yang dibutuhkan untuk membangun UNNES menjadi green campus dari segi lingkungan ruang terbuka dan bangunan atau dalam istilah green open space dan green building. Pertama, green open space yaitu ruang terbuka yang mampu menjadi ruang publik yang sehat dan nyaman, serta mampu menjaga keseimbangan dan keselarasan ruang sosial dan individu masyarakat kampus. Kedua, green building yaitu suatu konsep bangunan di dalam kawasan kampus yang direncanakan, dirancang, dibangun, dan digunakan sebagai bangunan ramah lingkungan.
Menciptakan suatu gedung atau taman yang mempunyai nilai arsitektur berbasis green campus seharusnya hal yang di upayakan kampus UNNES. Gedung atau taman yang memiliki keindahan dan yang utama ramah lingkungan memberi nilai positif terhadap lingkungan. Seperti salah satu kampus di luar negeri yaitu kampus Hawkshead Royal Veterinary College di Potters Bar, Hertfordshire, Inggris. Proyek ini menawarkan restoran, berbagai gedung konferensi dan pertemuan, dan taman hijau. Bahan bangunan yang digunakan ramah lingkungan hingga penataan ruang yang indah dan hijau mewujudkan arsitektur hijau (green architecture).

Maka dari itu mari kita berlomba-lomba untuk mewujudkan gerakan hijau bukan di dalam kampus saja tetapi di masyarakat dan di manapun kita berada. Seperti halnya negara maju menciptakan suatu inovasi yang berguna bagi lingkungan dan solusi dari permasalahan lingkungan.

Selasa, 02 April 2013

PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUS UNNES


Produksi sampah rumah tangga setiap hari semakin meningkat seiring dengan jumlah produk dan pola konsumsi masyarakat. Manusia mempunyai berbagai aktifitas untuk memenuhi kehidupannya antara lain makan, minum, serta barang. Di sisi lain aktifitas tersebut  juga menghasilkan  barang-barang yang nantinya akan dikonsumsi, tapi sebaliknya aktifitas tersebut menghasilkan bahan buangan yang tidak diinginkan atau tidak berguna yang disebut sampah.
Pengelolaan sampah yang kurang baik akan dapat menimbulkan banyak masalah lingkungan hingga kesehatan. Dari masalah lingkungan kita lihat banyak tempat yang terlihat kotor karena banyaknya sampah yang dibuang sembarangan, pada saluran air banyak sampah plastik yang dibiarkan dan hal ini dapat mengakibatkan penyumbatan aliran air. Penumpukan sampah yang dibiarkan juga dapat menjadi sumber penyakit karena sampah merupakan tempat berkembang biak lalat terutama sampah organik, sehingga sampah menjadi masalah serius bagi kesehatan.
Sampah yang berada di UNNES dan masyarakat sekitar merupakan salah satu penyumbang tumpukan sampah terbanyak di kota Semarang. Berdasarkan data hasil survei 3 tahun belakangan ini sejak 2010 tentang volume sampah per hari yang dihasilkan oleh UNNES dan masyarakat sekitar didapatkan hasil bahwa mayoritas sampah yang dihasilkan adalah sampah organik. Volume sampah ini didapat dari hasil pengukuran volume sampah warga per hari menghasilkan sampah lebih dari 20 m3 yang mana 95% berupa sampah organik dan sisanya 5% sampah anorganik. Sehingga menyebabkan penumpukan sampah di TPS Banaran secara cepat dan berdampak pada masyarakat sekitar.
Sampah rumah tangga sebenarnya mengandung potensi besar yang sangat besar untuk dimanfaatkan kembali dan memiliki nilai ekonomis. Usaha yang dilakukan mahasiswa UNNES dan warga sekitar dalam mengolah sampah organik yaitu mengubah sampah organik menjadi pupuk kompos, sedangkan sampah anorganik menjadi kerajinan rumah tangga yang memiliki nilai ekonomis.
Sebagai mahasiswa kita seharusnya berperilaku bijak terhadap kelestarian lingkungan dengan tidak melakukan pencemaran lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan. Menciptakan teknologi pengolahan sampah menjadi solusi masalah sampah untuk ke depan. Ini adalah salah satu usaha untuk memanfaatkan sampah menjadi sesuatu yang berguna dan memberi solusi yang positif untuk menjadikan UNNES sebagai Universitas Konservasi.